*

Minggu, 19 September 2010

TETAPLAH BERMIMPI

Namaku Cameron, usiaku baru 9 tahun.
Orang sering mengatakan bahwa aku adalah gadis kecil yang manis dengan rambut kuning dan mata yang bulat indah. Aku selalu tersenyum manis bila mereka mengatakan begitu, dan mencubit pipiku atau mengusap kepalaku dengan lembut.

Sungguh menyenangkan menerima kasih sayang dari banyak orang. Dan aku selalu bersyukur untuk semua itu, karena kebaikan Tuhan Yesus aku bisa menikmati hidup yang indah ini.
Aku mempunyai impian besar. Bila kelak aku menjadi besar aku ingin menjadi seorang balerina. Balerina yang hebat dan membuat sukacita semua orang yang melihatku.

Aku akan menari dengan indah mengikuti irama musik, aku akan berputar di ujung kakiku dengan kelenturan tubuhku. Dan untuk mencapai impian besar itu aku akan bekerja keras. Aku akan berlatih dengan giat. Aku akan terus melaju dengan kekuatan dari Tuhan Yesus.

Bukankah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Yesus...? Dan aku percaya dengan keyakinan yang besar. Bahwa Tuhan Yesus pasti akan menolongku untuk mencapai mimpi besar itu. Aku tidak pernah ragu akan hal ini.

Saat ini aku hanya memiliki otak sebelah kiri saja, karena otak kananku telah diangkat dalam suatu operasi saat aku berusia 3 tahun. Pengangkatan otak kanan ini dilakukan karena aku mengalami sindrom Rasmussen, yang membuatku sering kejang-kejang seperti penderita epilepsi (sakit ayan). Dokter kasihan melihat penderitaanku, sehingga setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, akhirnya tim dokter yang menanganiku dan dengan pesetujuan kedua orang tuaku, sepakat untuk mengeluarkan otak kananku. Karena operasi pengambilan otak kanan adalah satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantuku menjadi lebih baik.

Dokter yang menangani kasusku ini menyadari bahwa tindakan mengeluarkan sisa otak kanan yang berfungsi mengontrolisisi kiri tubuh, bisa membuatku menjadi lumpuh pasca operasi. Puji Tuhan, operasi berjalan dengan baik, dan aku menjalani fisioterapi beberapa waktu lamanya, sehingga akhirnya aku sudah dapat berjalan serta bermain, meskipun terlihat pincang. Operasi itu juga menyebabkan aku kehilangan sebagian dari penglihatan tep matakui.

Aku melewati hari-hariku seperti pula anak-anak kecil lainnya. Selalu penuh sukacita dan kegembiraan. Aku bermain, bersekolah dengan rajin dan berlatih ballet dengan giat.

Aku tahu kondisi tubuhku sudah tidak sempurna, tapi aku selalu berkata pada semua orang dan terutama pada diriku sendiri bahwa, "Aku ingin menjadi balerina."

Aku tahu bahwa aku harus berjuang keras menjalani proses pemulihan agar bisa mengejar impianku menjadi seorang balerina. Meski hanya memiliki otak sebelah kiri, tetapi semangatku tidak pudar. Menyakitkan memang perjuangan ini, tapi setiap aku membayangkan betapa banyak orang yang akan terhibur dan bersukacita karena tarian indahku... oh.... aku menjadi bersemangat lagi.

Aku bisa merasakan bagaimana kakiku bergerak dengan lincah, dan tubuhku meliuk indah. Dan aku bisa merasakan bagaimana tepuk tangan penonton yang terpesona dengan tarianku.

Tuhan Yesus, tolong aku ya, beri aku kekuatan untuk terus maju dan berjuang. Aku tahu Tuhan Yesus pasti akan menolongku, karena DIA begitu baik pada semua orang yang mau berharap...

Saudaraku terkasih,
Ada tiga pelajaran yang bisa kita pertik dari hidup si kecil Cameron, yaitu:

PERTAMA: memilki dan memelihara mimpi.
Jika ingin menjadi orang yang berhasil dan terhormat, maka kita harus memiliki mimpi. Jika mimpi itu sudah terwujud, buatlah mimpi yang baru karena mimpi memberi arah dan pencapaian yang jelas dalam hidup kita. Mimpi juga akan meningkatkan potensi serta nilai tambah dalam diri kita, semua itu dialami Yusuf yang memelihara dan berhasil menggapai mimpinya yang setinggi bintang.

KEDUA: tetap antusias.
Peliharalah mimpi dengan antusiasme yang tinggi, karena antusiasme memampukan kita mengejar mimpi itu. Salomo berkata bahwa orang yang antusias memiliki kekuatan yang ekstra didalam masa sukar. "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan hati yang patah?" (Amsal 18:14).

Antusiasme menjadikan kita tabah menghadapi segala rintangan, kita akan terus bertindak guna mewujudkan mimpi yang ada di hati hingga menjadi suatu kenyataan.

KETIGA: layani Tuhan Yesus dengan mengejar mimpi kita.
Kebanyakan dari impian yang ada di hidup kita, yang dampaknya adalah membangun diri sendiri, sesama dan Kerajaan Surga, berasal dari Tuhan. Jadi mengejar dan mewujudkan mimpi adalah sebuah tindakan yang melayani Dia, karena itu menyenangkan hatiNya. Pemberi impian senang jika hasrat hatiNya kita penuhi. Jadi hari ini berupayalah menggunakan potensi Anda sebaik-baiknya!

Peliharalah antusiasme karena antusiasme memampukan kita menggapai impian setinggi bintang.

LORD JESUS bless you and me, now and forever.
AMEN.

Sumber: Alkitab dan Manna Sorgawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar