Suatu kali seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya mengajak puteranya berjalan-jalan ke luar kota. Dia ingin menunjukkan pada putranya betapa sangat mungkin kemiskinan menimpa sekelompok orang. Mereka tinggal beberapa hari dalam sebuah peternakan milik keluarga yang sangat miskin.
Saat mereka pulang kembali ke rumah, sang ayah bertanya kepada puteranya :“Bagaimana perjalanan kita barusan?”
“Menyenangkan, Ayah.” sahut sang anak.
“Dapatkah kamu melihat betapa orang bisa menjadi miskin?” tanya sang ayah.
“Ya ayah....”
“Jadi, pengalaman apa yang kamu peroleh dari perjalanan itu?” tanya sang ayah dengan tatap ingin tahu.
Sang anak menjawab : “Aku menyadari bahwa kita memiliki banyak anjing, dan mereka mempunyai empat ekor anjing. Kita memiliki sebuah kolam yang panjangnya sampai ke tengah lapangan, dan mereka mempunyai sebuah sungai kecil tanpa ujung.
Pada malam hari kita memasang lampu buatan, dan mereka mengandalkan bintang-bintang dan bulan di langit.
Kita membeli makanan kita, tapi mereka menanamnya sendiri. Kita dilindungi oleh tembok sekeliling kita untuk melindungi kita dari ancaman orang jahat, tetapi mereka memiliki teman-teman untuk menjaga mereka."
Kemudian sang anak menambahkan : “Terima kasih Ayah, karena Ayah telah menunjukkan padaku betapa miskinnya kita!”
Saudaraku terkasih,
Betapa sering kita lupa apa yang kita miliki dan memusatkan pikiran kepada apa yang tidak kita miliki. Sesuatu yang tidak berharga bagi seseorang bisa jadi merupakan idaman orang lain. Segalanya tergantung pada cara pandang kita.
Dapatkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi bila kita memilih untuk mengucap syukur pada Allah akan segala kelimpahan yang telah Dia sediakan bagi kita? daripada kuatir dan mengharap lebih banyak lagi?
(1 Petrus 2:15) Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
For it is God's will and intention that by doing right should silence the ignorant charges and ill-informed criticisms of foolish persons.
LORD JESUS bless you and me, now and forever.
Amen.
Sumber: Renungan Harian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar