Alkisah ada keluarga, ibu yang punya 2 orang anak laki-laki adik-kakak. Suatu hari ibunya menyuruh kedua anak tersebut memakan ayam panggang paha bawah kesukaan mereka. Lalu ayam kakaknya sudah habis sedangkan adiknya masih memiliki sisa 3/4 yang akan dihabiskannya untuk makan berikutnya.
Lalu kakak tersebut pergi keluar untuk bermain dan adiknya tidur setelah makan. Beberapa jam kemudian kakaknya pulang ke rumah dan lapar lagi, dan dilihatnya sisa ayam panggang tadi lalu dimakannya habis milik adiknya itu. Kemudian ia tertidur karena kekenyangan.
Adiknya yang bangun berniat menghabiskan sisa ayam panggangnya namun ternyata sudah habis. Iapun menangis karena kakaknya sudah menghabiskan ayam panggang miliknya. Ketika ibunya datang dan bertanya kenapa sang adik menggerutu, iapun mengatakan bagaimana ayam panggang miliknya telah dihabiskan sang kakak. Sang ibu kemudian menghibur dan berkata, “Hehehe, jangan kuatir. Tadi ibu sudah membeli ayam lagi, bagian dada yang banyak dagingnya kesukaan kamu.” Sang adik pun berhenti menangis.
Frendz, banyak sekali yang hadir dalam hidup kita, it could be boyfriend or girlfriend, money, rumah, pekerjaan, etc, yang pernah kita miliki tapi setelah itu menghilang dan kita menggerutu dan berpikir bahwa apa yang pernah kita miliki adalah yang terbaik!! Kita juga berpikir bahwa pasangan yang kita miliki sudah yang terbaik... lalu kenapa mereka meninggalkan kita? Kitapun kemudian menghabiskan waktu berbulan-bulan memikirkan mantan atau hal lainnya yang sudah tidak ada lagi.
Apa yang pernah Tuhan ijinkan kita miliki sebelumnya belum 100% terbaik untuk kita! Hanya mungkin 10, 20, 30, 40, 50%. Dan arti kata “terbaik” sesungguhnya berbeda dengan apa yang selama ini kita pikirkan. Sama halnya dengan seorang bayi yang harus diberi makanannya yang “terbaik” yaitu susu, lalu di umur 2-3 tahun makanan “terbaik” mereka adalah biskuit atau makanan yang masih tergolong ringan BUKAN pasta, steak atau lalapan! Jadi dalam setiap tahap kehidupan, kita mempunyai hal yang terbaik bagi kita.
Begitu juga dalam hal pekerjaan yang kita kerjakan saat ini. Seperti Yusuf yang dulu dibuang oleh saudara-saudaranya dan dijual ke Mesir tapi kemudian dipercaya oleh Potifar, pegawai istana Firaun, untuk mengurus rumahnya. Tuhan memberkati semua yang dikerjakan Yusuf dan dijadikannya berhasil. Bayangkan semua yang ada serasa miliknya sendiri di rumah itu padahal Yusuf adalah orang asing. Tapi kemudian ia difitnah bersetubuh dengan istri pemiliknya dan dijebloskan ke penjara.
Bagaimana rasanya jika kita berada di posisi Yusuf? Bukankah kita akan menggerutu dan berkata kepada Tuhan bahwa kita sudah mendapatkan yang terbaik tapi kenapa tragedi itu harus terjadi? Tapi setelah 2 tahun dipenjara, Tuhan memakai Yusuf untuk mengartikan mimpi Firaun. Alhasil Firaun mengangkat Yusuf dan diberi kuasa atas seluruh Mesir!!
Yusuf telah melewati level yang “terbaik” di tempat potifar, maka Tuhan memindahkan LEVEL “terbaik” berikutnya yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita maupun Yusuf, yaitu memerintah seluruh tanah Mesir. Apa jadinya kalau Yusuf tetap ngotot mau di tempat kerja Potifar? Yusuf tidak akan mengalami berkat yang lebih besar yang disediakan Tuhan apapun itu. Semua yang kita alami masih diijinkan terjadi karena di mata-Nya masih dianggap “terbaik” bagi kita.
Kita sering menggerutu padahal Tuhan sedang melatih kita untuk belajar menerima sesuatu yang kecil dan belajar dari hal yang kecil tersebut untuk menghadapi yang lebih besar. Kalau kita kehilangan pasangan kita, bersyukurlah bahwa seharusnya kita sedang belajar dalam menjalin hubungan. Supaya ketika saatnya Tuhan memberikan pasangan yang 100% terbaik tersebut kita sudah tahu bagaimana harus berbuat.
Jangan pernah memaksa Tuhan untuk mengeluarkan yang terbaik karena Tuhan memiliki waktu yang “terbaik” dan tepat kapan saatnya hal itu diberikan kepada kita. So, what are we going todo? Percaya bahwa sampai sekarang Tuhan berperan besar “memainkan” kehidupanmu.
Mazmur 37:5, Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia AKAN bertindak;
Percayalah!! Hadapi saja apa yang ada di depan kita karena Tuhan membentuk karakter kita sampai ke level berikutnya. Kalau orangtua kita saja sampai begitu mengontrol kehidupan kita sampai kuliah saja mesti pilihan orangtua, apalagi Tuhan yang memiliki rencana JAUUUHHH lebih BAIIKK dari pikiran orangtua.
Guys, Tuhan sungguh tahu kapan waktunya itu. Akhir semua itu adalah “kebijaksanaan itu sangat dekat dalam hidup kita yang paling paling paling sederhana”.
Sumber : richierozz
Info2:
*SMS Air Kehidupan :
Berdoa yang benar adalah kita sadar bahwa kita berkomunikasi dengan Tuhan yang HIDUP,TUHAN yang MENDENGAR,dan Tuhan yang memiliki HATI.Berdoa bukan hanya untuk meminta berkat dari Tuhan,tapi berdoalah agar kita bisa mengerti isi hatiNYA dan kita bisa menjalani hidup sesuai kehendakNYA.
Lalu kakak tersebut pergi keluar untuk bermain dan adiknya tidur setelah makan. Beberapa jam kemudian kakaknya pulang ke rumah dan lapar lagi, dan dilihatnya sisa ayam panggang tadi lalu dimakannya habis milik adiknya itu. Kemudian ia tertidur karena kekenyangan.
Adiknya yang bangun berniat menghabiskan sisa ayam panggangnya namun ternyata sudah habis. Iapun menangis karena kakaknya sudah menghabiskan ayam panggang miliknya. Ketika ibunya datang dan bertanya kenapa sang adik menggerutu, iapun mengatakan bagaimana ayam panggang miliknya telah dihabiskan sang kakak. Sang ibu kemudian menghibur dan berkata, “Hehehe, jangan kuatir. Tadi ibu sudah membeli ayam lagi, bagian dada yang banyak dagingnya kesukaan kamu.” Sang adik pun berhenti menangis.
Frendz, banyak sekali yang hadir dalam hidup kita, it could be boyfriend or girlfriend, money, rumah, pekerjaan, etc, yang pernah kita miliki tapi setelah itu menghilang dan kita menggerutu dan berpikir bahwa apa yang pernah kita miliki adalah yang terbaik!! Kita juga berpikir bahwa pasangan yang kita miliki sudah yang terbaik... lalu kenapa mereka meninggalkan kita? Kitapun kemudian menghabiskan waktu berbulan-bulan memikirkan mantan atau hal lainnya yang sudah tidak ada lagi.
Apa yang pernah Tuhan ijinkan kita miliki sebelumnya belum 100% terbaik untuk kita! Hanya mungkin 10, 20, 30, 40, 50%. Dan arti kata “terbaik” sesungguhnya berbeda dengan apa yang selama ini kita pikirkan. Sama halnya dengan seorang bayi yang harus diberi makanannya yang “terbaik” yaitu susu, lalu di umur 2-3 tahun makanan “terbaik” mereka adalah biskuit atau makanan yang masih tergolong ringan BUKAN pasta, steak atau lalapan! Jadi dalam setiap tahap kehidupan, kita mempunyai hal yang terbaik bagi kita.
Begitu juga dalam hal pekerjaan yang kita kerjakan saat ini. Seperti Yusuf yang dulu dibuang oleh saudara-saudaranya dan dijual ke Mesir tapi kemudian dipercaya oleh Potifar, pegawai istana Firaun, untuk mengurus rumahnya. Tuhan memberkati semua yang dikerjakan Yusuf dan dijadikannya berhasil. Bayangkan semua yang ada serasa miliknya sendiri di rumah itu padahal Yusuf adalah orang asing. Tapi kemudian ia difitnah bersetubuh dengan istri pemiliknya dan dijebloskan ke penjara.
Bagaimana rasanya jika kita berada di posisi Yusuf? Bukankah kita akan menggerutu dan berkata kepada Tuhan bahwa kita sudah mendapatkan yang terbaik tapi kenapa tragedi itu harus terjadi? Tapi setelah 2 tahun dipenjara, Tuhan memakai Yusuf untuk mengartikan mimpi Firaun. Alhasil Firaun mengangkat Yusuf dan diberi kuasa atas seluruh Mesir!!
Yusuf telah melewati level yang “terbaik” di tempat potifar, maka Tuhan memindahkan LEVEL “terbaik” berikutnya yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita maupun Yusuf, yaitu memerintah seluruh tanah Mesir. Apa jadinya kalau Yusuf tetap ngotot mau di tempat kerja Potifar? Yusuf tidak akan mengalami berkat yang lebih besar yang disediakan Tuhan apapun itu. Semua yang kita alami masih diijinkan terjadi karena di mata-Nya masih dianggap “terbaik” bagi kita.
Kita sering menggerutu padahal Tuhan sedang melatih kita untuk belajar menerima sesuatu yang kecil dan belajar dari hal yang kecil tersebut untuk menghadapi yang lebih besar. Kalau kita kehilangan pasangan kita, bersyukurlah bahwa seharusnya kita sedang belajar dalam menjalin hubungan. Supaya ketika saatnya Tuhan memberikan pasangan yang 100% terbaik tersebut kita sudah tahu bagaimana harus berbuat.
Jangan pernah memaksa Tuhan untuk mengeluarkan yang terbaik karena Tuhan memiliki waktu yang “terbaik” dan tepat kapan saatnya hal itu diberikan kepada kita. So, what are we going todo? Percaya bahwa sampai sekarang Tuhan berperan besar “memainkan” kehidupanmu.
Mazmur 37:5, Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia AKAN bertindak;
Percayalah!! Hadapi saja apa yang ada di depan kita karena Tuhan membentuk karakter kita sampai ke level berikutnya. Kalau orangtua kita saja sampai begitu mengontrol kehidupan kita sampai kuliah saja mesti pilihan orangtua, apalagi Tuhan yang memiliki rencana JAUUUHHH lebih BAIIKK dari pikiran orangtua.
Guys, Tuhan sungguh tahu kapan waktunya itu. Akhir semua itu adalah “kebijaksanaan itu sangat dekat dalam hidup kita yang paling paling paling sederhana”.
Sumber : richierozz
Info2:
*SMS Air Kehidupan :
Berdoa yang benar adalah kita sadar bahwa kita berkomunikasi dengan Tuhan yang HIDUP,TUHAN yang MENDENGAR,dan Tuhan yang memiliki HATI.Berdoa bukan hanya untuk meminta berkat dari Tuhan,tapi berdoalah agar kita bisa mengerti isi hatiNYA dan kita bisa menjalani hidup sesuai kehendakNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar